Ciri-Ciri Struktur Kayu Part 1
Apa itu Identifikasi Kayu
Ciri-Ciri Struktur Kayu Part 1 – Untuk melakukan Identifikasi Kayu secara makroskopis harus diketahui ciri-ciri struktur kayu secara makroskopis termasuk sifat-sifat fisik kayunya.
Ciri-ciri struktur kayu yang di identifikasi adalah :
- Bidang/penampang (x) : yaitu penampang melintang dari kayu, disebut juga dengan penampang transversal atau penampang yang tegak lurus sumbu pohon.
- Bidang/penampang (t) : yaitu penampang tangensial kayu adalah penampang kayu yang arahnya tegak lurus dengan bidang radial
- Bidang/penampang (r) : yaitu penampang radial kayu adalah penampang kayu yang arahnya sejajar (mengikuti) bidang radial (jari-jari kayu)
Bagian kayu secara makroskopis yang penting untuk pengamatan/pengenalan kayu, antara lain:
- Lingkaran tahun
- Kayu gubal dan kayu teras
- Kulit/gelam (hidup dan mati)
- Sel-sel kayu (jari-jari kayu, pori/pembuluh, trakeid, dan lain sebagainya).
Selanjutnya untuk memudahkan pengamatan, maka (x), (t), dan (r) disepakai masing-masing untuk digambar dengan segi empat.
Selanjutnya akan dikupas satu persatu ciri-ciri makroskopis kayu tersebut.
1. Lingkaran Tahun
Ciri-Ciri Struktur Kayu Part 1 – Lingkaran tahun adalah gambaran riap pertumbuhan (growth increament) yang diwujudkan sebagai lingkaran-lingkaran konsentris yang dibentuk pada tiap-tiap tahun. Dengan demikian maka dalam satu tahun, terdapat satu lingkaran tahun
Lingkaran tahun ada 2 macam yaitu :
- Lingkaran tahun normal
- Lingkaran tahun abnormal
a. Lingkaran Tahun Normal
Yaitu lingkaran tahun yang utuh/lengkap, letaknya konsentris dan tidak saling berpotongan. Pembentukan lingkaran tahun normal dipengaruhi oleh iklim/musim tumbuh, sehingga hasil kayu menyertainya juga berbeda yaitu :
- Kayu awal :
– Kayu yang terbentuk pada musim hujan atau kalau di daerah subtropis disebut musim semi, sehingga kayunya disebut juga dengan springwood
– Sel kayunya lebih bersifat porus dan berwarna lebih cerah/muda
– Banyak berfungsi untuk pengangkutan zar makanan - Kayu akhir :
– Kayu yang terbentuk pada musim kemarau atau kalau didaerah subtropis disebut musim panas
– Sel kayunya tidak bersifat porus dan berwarna gelap/tua
– Banyak berfungsi untuk kekuatan kayu
Banyaknya kayu awal dan kayu akhir pada tiap-tiap jenis kayu dengan lingkaran tahun normal sesuai dengan umur kayu pohon tersebut.
Lingkaran tahun (normal) dengan mudah dapat dilihat dan adanya tergantung :
- Perbedaan besarnya ukuran pori pada kayu awal dan kayu akhir yang menyolok (pori tata lingkar)
- Perbedaan warna antara kayu awal dan kayu akhir yang jelas
- Karena kayu tersebut mempunyai parenkim inisial/terminal (lihat uraian parenkim)
Lingkaran tahun satu dengan berikutnya (selanjutnya disebut riap) lebarnya berbeda-beda, dan dipengaruhi oleh:
- Jenis kayu
- Kecepatan pertumbuhannya : makin cepat, makil lebar/besar
- Bonita (kesuburan tanahnya) : makin subur makin lebar/besar
- Letaknya pada bagian batang : pada ujung-ujung lebih lebar/besar
- Toleransi pohon tersebut terhadap cahaya (intensitas sinar matahari)
b. Lingkaran Tahun Abnormal
Ciri-Ciri Struktur Kayu Part 1 – Adalah lingkaran tahun yang bentuknya tidak konsentris, kadang-kadang terputus atau saling berpotongan. Lingkaran tahun abnormal disebabkan karena pertumbuhan pohon batang yang sering terganggu dan tidak normal, ada pula karena pengaruh musim yang ekstrim atau terkena serangan hama penyakit. Lingkaran tahun abnormal dapat berupa lingkaran tahun terputus, lingkaran tahun rangkap dan lingkaran tahun berganda.
- Lingkaran tahun rangkap, yaitu apabila diantara dua lingkaran tahun (normal) terdapat hanya satu lingkaran tahun semu
- Lingkaran tahun berganda, yaitu apabila diantara dua lingkaran tahun (normal) terdapat lebih dari satu lingkaran tahun semu
- Lingkaran tahun terputus yaitu lingkaran tahun abnormal tidak lengkap karena pada periode-periodde pertumbuhan tertentu sebagian tidak terbentuk sehingga tampak terputus.
Lingkaran tahun rangkap dan lingkaran tahun berganda termasuk lingkaran tahun abnormal dengan lingkaran tahun semu.
2. Kayu Gubal dan Kayu Teras
Ciri-Ciri Struktur Kayu Part 1 – Kayu gubal dan kayu teras umumnya dapat dilihat dengan mudah dari perbedaannya. Kayu gubal umumnya tidak kurang laku dijual dan tidak ada dalam perdagangan kayu (catatan : kenyataannya kadang-kadang tidak demikian sehingga yang layak diperdagangkan adalah kayu terasnya)
- Kayu gubal (sapwood) :
– Terletak dibagian luar kayu, dekat kambiun kayu, dibawah kulit
– Merupakan bagian kayu yang masih hidup, sehingga aktifitas/mekanisme kehidupan tumbuhan dilakukan pada bagian kayu ini, termasuk transportasi bahan makanan ke tajuk pohon
– Kayunya sebagian besar berwarna putih/muda
– Lebih bersifat porus dan tidak kuat, juga kurang awet - Kayu teras
– Terletak dibagian dalam kayu, dekat dengan kayu juvenil atau hati (pith)
– Merupakan bagian kayu yang telah mati, sehingga aktifitas sudah tidak terjadi dibagian kayu ini
– Kayunya sebagian besar berwarna tua (merah, coklat, hitam), kebanyakan disebabkan karena banyaknya endapan-endapan zat kayu (tilosis, kapur, getah)
– Tidak bersifat porus, lebih kuat dan lebih awet
Selanjutnya diantara kayu gubal dan teras kalau dikaji dari sifat ketahanannya terhadap serangan jamur dan organisme/serangga perusak kayu adalah :
- Saat kayu masih hidup (Pohon)
Kayu gubal lebih tahan, karena H2O maksimum dan O2 minimum/tak ada, sehingga organisme/jamur tidak bisa hidup disitu - Saat kayu sudah mati (Berupa kayu)
Kayu teras lebih tahan, karena telah berisi/mengandung zat ekstraktif (bersifat racun)
Ingin mengetahui pemahaman Industri Kehutanan? Ikuti training Multikompetensi dengan mengklik Link ini
Sumber
Judul Buku : Teknologi Hasil Hutan
Penulis : Kasmudjo
Editor : Yudo EB Istoto
Design Cover & Isi : Janoerkoening Adv
Penerbit : Cakrawala Media