Konsep Pengendalian Kualitas

Konsep Pengendalian Kualitas

Konsep Pengendalian Kualitas – Dr. Juran (1962) mendukung pendelegasian pengendalian kualitas kepada tingkat paling bawah dalam organisasi melalui penempatan karyawan ke dalam keadaan swakendali (self control). Ia juga mendukung pelatihan karyawan dalam pengumpulan data dan analisis untuk memungkinkan mereka membuat keputusan berdasarkan fakta-fakta.

Pengendalian kualitas melibatkan beberapa aktivitas berikut :

  1. Mengevaluasi kinerja aktual (actual performance)
  2. Membandingkan aktual dengan target/sasaran
  3. Mengambil tindakan atas perbedaan antara aktual dan target.

Pengendalian kualitas adalah kegiatan-kegiatan dalam rangka untuk menjaga dan mengarahkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang diinginkan. Pada organisasi yang sudah ada spesifikasi kualitas bahan dan produk maka pengendalian kualitas bertujuan agar bahan dan produk dapat memenuhi spesifikasi yang ditentukan.

Namun demikian, didalam melaksanakan pengendalian kualitas perlu dipertimbangkan faktor manfaat dan biaya. Faktor ini ikut mendorong timbulnua teknik – teknik pengendalian kualitas yang teliti. Tidak merusak dan ekonomis. Teknik pengendalian kualitas yang dikembangkan termasuk teknik pengendalian umpan ke depan dan teknik statistika.

Untuk kepentingan perlindungan pada konsumen, pemerintah negara tertentu mengeluarkan standar kualitas berbagai hasil produksi industri. Di Indonesia, pemerintah mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang merupakan satu-satunya standar nasional yang disepakati oleh semua pihak. Tanpa adanya duplikasi dalam perumusan dan SNI ini berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, dalam pengendalian kualitas produk, organisasi harus mengarahkan agar kualitas produknya minimal memenuhi SNI

Pengertian Kualitas

Karakteristik konsep pengendalian kualitas di lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang cepat dari segala bidang. Yang menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam aktivitas ekonomi dunia.

Ada tiga ciri gambaran perubahan yang banyak didengungkan untuk menghadapi lingkungan tersebut, yaitu kesementaraan, keanekagaraman, dan kebaruan.

Kesementaraan antara lain ditunjukkan dengan semakin pendeknya umur suatu produk yang bukan disebabkan tidak berfungsinya produk tersebut secara teknis. Tetapi karena sudah ketinggalan zaman dengan adanya perkembangan teknologi, perubahan selera konsumen dan perubahan corak persaingan.

Keanegaraman terlihat dengan semakin banyaknya jenis produk yang beredar di pasar yang tidak terbatas pada consumer’s good tetapi juga pada jenis teknologi yang ditawarkan.

Selain itu, produsen maupun pelanggan secara umum, sering dihadapkan pada hal-hal baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, teknologi baru, ilmu pengetahuan baru, produk dan jasa baru, gaya hidup baru, harapan-harapan baru dan sebagainya.

Demikianlah, perubahan – perubahan yang cepat dalam era globalisasi saat ini akan membawa implikasi pada pengelolaan ekonomi nasional maupun operasi dunia usaha sebagai pelaku kegiatan ekonomi. Perubahan itu sendiri memang mengandung risiko karena ada kemungkinan keadaan yang diharapkan tidak dapat tercapai.

Namun, tidak jarang adanya kondisi yang tidak berubah atau terlambat berubah juga besar risikonya, bahkan lebih besar daripada risiko perubahan. Oleh karena itu, semakin banyak organisasi telah mengubah strateginya dari perusahaan yang berusaha menguasai sumber daya dalam negeri untuk menguasai pasar domestik ke organisasi yang berusaha menemukan kombinasi optimal dari sumber daya lokal dan luar negeri .

Dalam kondisi yang seperti ini, hanya produk dan jasa yang berkualitaslah yang akan memenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya di pasar. Keberadaan produk dan jasa lokal dan nasional di suatu negara tidak akan luput dari tuntutan persaingan.

Di samping juga mempunyai peluang untuk berkembang menjadi produk global dan membanjiri pasar lokal negara lainnya, sejauh persyaratan yang dituntut oleh pasar dipenuhinya.

Sementara itu untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan jasa yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan pasar, perlu dilakukan pengendalian kualitas yang berdasarkan inspeksi dengan penerimaan produk yang memenuhi syarat dan penolakan yang tidak memenuhi syarat.

Sehingga banyak bahan, tenaga, dan waktu yang terbuang, muncul pemikiran untuk menciptakan sistem yang dapat mencegah timbulnya masalah mengenai kualitas agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi.

Kualitas merupakan topik yang hangat di dunia bisnis dan akademik. Namun demikian, istilah tersebut memerlukan tanggapan secara hati-hati dan perlu mendapat penafsiran secara cermat. Faktor utama yang menentukan kinerja suatu perusahaan adalah kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.

Produk dan jasa yang berkualitas adalah produk dan jasa yang sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen atau pelanggannya dan mengetahui kebutuhan dan keinginannya.

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan kualitas bukan hanya kualitas produk itu sendiri, melainkan kualitas secara menyeluruh (total quality).

Total Quality merupakan suatu pendekatan untuk melaksanakan bisnis yang berusaha memaksimumkan persaingan organisasi melalui perbaikan secara menyeluruh. Dalam hal kualitas produk, pelayanan, orang, proses dan lingkungan.

Menurut Goetsch dan Davis (1995), pendekatan tersebut mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  • Berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal
  • Tujuan utamanya adalah kualitas
  • Mengadakan kerja tim
  • Komitmen terhadap kualitas dalam jangka panjang
  • Memberdayakan pendidikan dan latihan
  • Adanya kebebasan dalam mengadakan pengendalian
  • Adanya keseragaman dan kesamaan tujuan
  • Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan maupun seluruh personel organisasi
  • Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.

 

Ada banyak sekali definisi dan pengertian kualitas yang sebenarnya definisi atau pengertian yang satu hampir sama dengan definisi atau pengertian yang lain. Pengertian kualitas menurut beberapa ahli antara lain :

  1. Juran (1962) “Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya”.
  2. Crosby (1979) “Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, deliver, reliability, maintainability, dan cost effectiveness“.
  3. Deming (1982) “Kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan dimasa mendatang”.
  4. Feigenbaum (1991) “Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering,manufacture dan maintenance“, dimana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
  5. Scherkenbach (1991) “Kualitas ditentukan oleh pelanggan, pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut”.
  6. Elliot (1993) “Kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan sesuai dengan tujuan”.
  7. Goetch dan Davis (1995) “Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan prduk, pelayanan, orang, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan”.

Perbendaharaan istilah ISO 8402 dan dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19-8402-1991) “Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih dahulu”.

Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen operasi, dari perencanaan lini produk dan fasilitas sampai penjadwalan dan memonitor hasi.

Kualitas merupakan bagian dari semua fungsi usaha yang lain (pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, gudang dan lain-lain). Dalam kenyataanya, penyelidikan kualitas adalah suatu penyebab umum yang alamiah untuk mempersatukan fungsi – fungsi usaha.

selain itu, kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terus-menerus yang dapat diukur, baik secara individual, organisasi, korporasi dan tujuan kinerja nasional. Dukungan manajemen, karyawan dan pemerintah untuk perbaikan kualitas adalah penting bagi kemampuan berkompetesi secara efektif di pasar global.

Perbaikan kualitas lebih dari suatu strategi usaha melainkan merupakan suatu tanggung jawab pribadi, bagian dari warisan kultural dan merupakan sumber penting kebanggaan nasional Komitmen terhadap kualitas adalah suatu sikap yang diformulasikan dan didemonstrasikan dalam setiap lingkup kegiatan dan kehidupan serta mempunyai karakteristik hubungan yang paling dekat dengan anggota masyarakat.

Demikianlah, konsep kualitas harus bersifat menyeluruh, baik produk maupun prosesnya, Kualitas produk meliputi kualitas bahan baku dan barang jadi, sedangkan kualitas prses meliputi kualitas segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi perusahaan manufaktur dan proses penyediaan jasa atau pelayanan juga harus berorientasi pada kualitas tersebut.

Hal ini disebabkan setiap tahapan proses mempunyai pelanggan. Hal ini berarti pelanggan suatu proses adalah proses selanjutnya, dan pemasok suatu proses adalah proses sebelumnya.

Istilah kualitas sangat penting bagi suatu organisasi. Ada beberapa alasan perlunya kualitas bagi suatu organisasi. Russel (1996) mengidentifikasikan enam peran penting kualitas, yaitu :

  1. Meningkatkan reputasi perusahaan
  2. Menurunkan biaya
  3. Meningkatkan pangsa pasar
  4. Dampak Internasional
  5. Adanya pertanggungjawaban produk
  6. Penampilan produk
  7. Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting

Jadi konsep pengendalian kualitas dalam arti pengendalian kualitas adalah dasar dari TQM (Total Quality Management) yang penekanan utamanya adalah pengendalian kualitas selama proses. Pengendalian kualitas dalam proses inilah yang paling efektif dan efisien, karena sebelum menjadi produk jadi, produk dalam proses masih dapat diperbaiki.

Hal ini juga paling tepat untuk diterapkan pada lembaga pendidikan, lembaga perbankan, lembaga pelayanan kesehatan (rumah sakit) yang merupakan industri jasa, dimana penekanan kegiatan utama indsutri jasa adalah proses pelayanan.

Ingin mengetahui pemahaman mutu ISO 9001:2015? Ikuti training dengan mengklik Link ini

 

Leave a Comment

Open chat
1
Hai, ada yang bisa kami bantu?